Silahkan Download Formulir & Syarat-syarat dibawah ini :
DOWNLOAD
Selasa, 19 Maret 2013
Senin, 18 Maret 2013
Gambar Dokumentasi Pembinaan Guru TK Darul Falah 2
Dokumentasi Kegiatan Pembinaan Guru TK Darul Falah 2 Samarinda
Oleh Nara Sumber Bapak Drs. H. Sujiman, M. Pd
TK Darul Falah 2 Samarinda
PENINGKATAN KEMANPUAN MOTORIK KASAR DENGAN PERMAINAN MENCARI JEJAK PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK A TK DARUL FALAH 2 SAMARINDA
Oleh
Mila Susanti
LATAR BELAKANG
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Lembaga PAUD bukan sekadar tempat ’belajar’, namun juga menjadi tempat bermain untuk memacu kreativitas.
Namun pada kenyataannya
Seringkali pendidik enggan memberikan stimulus yang beragam.
Dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, guru lebih senang melakukan kegiatan didalam kelas. Pemanfaatan alat permainan diluar kelas dengan lebih kreatif amat jarang dilakukan. Alat permainan diluar kelas ini terasa membosankan karena tidak diberi sentuhan baru yang mampu merangsang anak untuk selalu menggunakannya. Seperti terowongan ban dan papan titian, pemanfaatannya hanya sebatas melewatinya, tanpa ada sesuatu yang harus dicari oleh anak.
Karenanya
Rumusan Masalah
apakah permainan mencari jejak dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia dini di kelompok A TK. Darul Falah 2 Samarinda ?
Tujuan Penelitian
untuk mengetahui Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini dengan Permainan Mencari Jejak pada Kelopok A TK. Darul Falah 2 Samarinda ?
DASAR TEORI
Daryanto, (1997:30), kemampuan berasal dari kata mampu yang diberi imbuhan menjadi kemampuan yang berarti mempunyai kacakapan, sedangkan arti kecakapan adalah kepandaian atau kecerdasan. Kata kemampuan merupakan penjabaran dari suatu kecerdasan yang ada pada diri setiap manusia.
Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh. Perkembangan motorik atau fisik ialah perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan fisik merupakan awal dan landasan bagi perkembangan aspek lainnya.
Gerakan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti keterampilan menggunakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan.
Gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu biasanya membutuhkan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot besar.
KARAKTERISTIK KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA 4-5 TAHUN
Conny, dalam Yuliani (2009 : 132) pendidikan bagi anak pada usia dini adalah belajar sambil bermain. Bagi anak bermain adalah kegiatan yang serius namun mengasyikan.
Piaget. dalam Yuliani (2009 : 134) mengatakan bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang.
Manfaat Bermain bagi Anak Usia Dini
-Bermain memicu kreativitas.
-Bermain bermanfaat untuk mencerdaskan otak
-Bermain bermanfaat untuk menanggulangi konflik
-Bermain bermanfaat untuk melatih empati
-Bermain bermanfaat untuk melatih pancaindra
-Bermain sebagai media terapi (pengobatan)
-Bermain itu melakukan penemuan
PERMAINAN MENCARI JEJAK
Labirin game merupakan bangunan pendidikan anak melalui permainan tantangan, yang secara prinsip mengenalkan nuansa petualangan demi melatih gerak motorik anak dalam menghadapi rintangan. Labirin game digunakan sebagai permainan yang berfungsi untuk membangun rasa percaya diri anak.
Rancangan labirin game (permainan mencari jejak) juga berguna untuk membangun kualitas internal anak didik karena berbagai aspek perkembangan anak seperti kognitif, sosial, emosi dan motorik masuk dalam kawasan mencari jejak.
Ketika anak mulai bermain dalam lebirin, anak-anak akan menemukan berbagai rintangan berupa melompat, memanjat, meluncur, merayap, berlari dan lain sebagainya.
Kesemua rintangan tersebut dapat melatih dan mengembangkan kemampuan fisik khususnya motorik kasar anak dengan cara yang menyenangkan serta mengembirakan bagi anak usia dini.
METODOLOGI PENELITIAN
Pengaturan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada TK. Darul Falah 2 Jalan Cendana Rt. 21 No. 04 Kelurahan Teluk Lerong Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. Penelitian ini dilaksanakan oleh satu orang guru dan diamati oleh rekan kerja (sesama guru).
Subjek Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada anak kelompok A berjumlah 18 orang dengan menggunakan permainan mencari jejak.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dimulai pada semester 2 (dua) tahun pelajaran 2012/2013 bertempat di Taman Kanak-kanak Darul Falah 2 Samarinda - KALTIM
Sasaran Penelitian
Variabel yang akan diteliti yaitu :
1. Aktivitas Anak
2. Kemampuan Guru
3. Proses Pembelajaran
Rencana Tindakan
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis (Penelitian Tindakan Kelas atau PTK) yang teridiri dari 4 tahap yaitu :
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Pengamatan
d. Refleksi
Tahapan Siklus
1. Siklus I
2. Siklus II
3. Siklus III
Kesimpulan, Saran, Rekomendasi
Data dan Cara Pengambilannya Sumber data dalam penelitian ini adalah anak, guru dan media pembelajaran.
Pengambilan data dilakukan dengan cara :
Teknik analisis data menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif (untuk menganalisa proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh Guru dan anak didik. Proses pembelajaran yang dianalisis tersebut menggunakan alat atau lembar observasi)
Sedangkan pada pendekatan kuntitatif digunakan untuk menganalisis hasil pembelajaran yang dievaluasi oleh Guru. Hasil pembelajaran dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Χ = __∑x_____
N
Χ : Nilai rata-rata hasil belajar
anak pada setiap siklus
∑x : Jumlah nilai setiap anak
N : Jumlah anak
Indikator Keberhasilan
Keberhasilan atau ketuntasan anak sesuai dengan RKM, RKH dan kegiatan penelitian tindakan kelas di TK. Darul Falah 2 sebesar 80% dari seluruh anak yang terlibat dalam penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila sesuai dengan target ketuntasan 80%, apabila nantinya belum mencapai persentase 80% maka peneliti akan melaksanakan penelitian selanjutnya untuk mencapai target ketuntasan persentase 80%.
Oleh
Mila Susanti
LATAR BELAKANG
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Lembaga PAUD bukan sekadar tempat ’belajar’, namun juga menjadi tempat bermain untuk memacu kreativitas.
Namun pada kenyataannya
Seringkali pendidik enggan memberikan stimulus yang beragam.
Dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, guru lebih senang melakukan kegiatan didalam kelas. Pemanfaatan alat permainan diluar kelas dengan lebih kreatif amat jarang dilakukan. Alat permainan diluar kelas ini terasa membosankan karena tidak diberi sentuhan baru yang mampu merangsang anak untuk selalu menggunakannya. Seperti terowongan ban dan papan titian, pemanfaatannya hanya sebatas melewatinya, tanpa ada sesuatu yang harus dicari oleh anak.
Guru juga sangat jarang melakukan kegiatan diluar kelas yang mampu memacu daya pikir dan daya gerak anak yang lebih optimal dan tidak membosankan bagi anak didiknya.
Karenanya
- Sebagai seorang pendidik PAUD, sangatlah penting untuk mempelajari keterampilan motorik dalam suasana yang nyaman dan menyenagkan. Anak-anakpun dapat mengikutinya dengan riang dan penuh semangat. Mereka senang dan merasa nyaman untuk ikut berpartisipasi. Oleh karena itu penulis terpanggil untuk melakukan penelitian yang mampu memberikan rangsangan positif guna meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dengan menggunakan permainan mencari jejak yang diintegrasikan lewat alat permainan diluar kelas.
Rumusan Masalah
apakah permainan mencari jejak dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia dini di kelompok A TK. Darul Falah 2 Samarinda ?
Tujuan Penelitian
untuk mengetahui Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini dengan Permainan Mencari Jejak pada Kelopok A TK. Darul Falah 2 Samarinda ?
DASAR TEORI
Daryanto, (1997:30), kemampuan berasal dari kata mampu yang diberi imbuhan menjadi kemampuan yang berarti mempunyai kacakapan, sedangkan arti kecakapan adalah kepandaian atau kecerdasan. Kata kemampuan merupakan penjabaran dari suatu kecerdasan yang ada pada diri setiap manusia.
Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh. Perkembangan motorik atau fisik ialah perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan fisik merupakan awal dan landasan bagi perkembangan aspek lainnya.
Gerakan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti keterampilan menggunakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan.
Gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu biasanya membutuhkan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot besar.
KARAKTERISTIK KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA 4-5 TAHUN
- Mampu berlari, meloncat, memanjat dan keseimbangan menguatkan kemampuan motorik kasar yang telah berkembang dengan baik.
- Peningkatan kemampuan control atas jari tangan mengambil benda-benda yang kecil, memotong garis dengan gunting, memegang pensil dengan batuan orang dewasa, merangkai manik-manik kecil
- Membangun yang membutuhkan keahlian
- Menunjukkan minat yang besar dalam permainan bola dengan peraturan yang sederhana.
Conny, dalam Yuliani (2009 : 132) pendidikan bagi anak pada usia dini adalah belajar sambil bermain. Bagi anak bermain adalah kegiatan yang serius namun mengasyikan.
Piaget. dalam Yuliani (2009 : 134) mengatakan bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang.
Manfaat Bermain bagi Anak Usia Dini
-Bermain memicu kreativitas.
-Bermain bermanfaat untuk mencerdaskan otak
-Bermain bermanfaat untuk menanggulangi konflik
-Bermain bermanfaat untuk melatih empati
-Bermain bermanfaat untuk melatih pancaindra
-Bermain sebagai media terapi (pengobatan)
-Bermain itu melakukan penemuan
PERMAINAN MENCARI JEJAK
Labirin game merupakan bangunan pendidikan anak melalui permainan tantangan, yang secara prinsip mengenalkan nuansa petualangan demi melatih gerak motorik anak dalam menghadapi rintangan. Labirin game digunakan sebagai permainan yang berfungsi untuk membangun rasa percaya diri anak.
Rancangan labirin game (permainan mencari jejak) juga berguna untuk membangun kualitas internal anak didik karena berbagai aspek perkembangan anak seperti kognitif, sosial, emosi dan motorik masuk dalam kawasan mencari jejak.
Ketika anak mulai bermain dalam lebirin, anak-anak akan menemukan berbagai rintangan berupa melompat, memanjat, meluncur, merayap, berlari dan lain sebagainya.
Kesemua rintangan tersebut dapat melatih dan mengembangkan kemampuan fisik khususnya motorik kasar anak dengan cara yang menyenangkan serta mengembirakan bagi anak usia dini.
METODOLOGI PENELITIAN
Pengaturan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada TK. Darul Falah 2 Jalan Cendana Rt. 21 No. 04 Kelurahan Teluk Lerong Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. Penelitian ini dilaksanakan oleh satu orang guru dan diamati oleh rekan kerja (sesama guru).
Subjek Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada anak kelompok A berjumlah 18 orang dengan menggunakan permainan mencari jejak.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dimulai pada semester 2 (dua) tahun pelajaran 2012/2013 bertempat di Taman Kanak-kanak Darul Falah 2 Samarinda - KALTIM
Sasaran Penelitian
Variabel yang akan diteliti yaitu :
1. Aktivitas Anak
2. Kemampuan Guru
3. Proses Pembelajaran
Rencana Tindakan
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis (Penelitian Tindakan Kelas atau PTK) yang teridiri dari 4 tahap yaitu :
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Pengamatan
d. Refleksi
Tahapan Siklus
1. Siklus I
2. Siklus II
3. Siklus III
Kesimpulan, Saran, Rekomendasi
Data dan Cara Pengambilannya Sumber data dalam penelitian ini adalah anak, guru dan media pembelajaran.
Pengambilan data dilakukan dengan cara :
- Observasi atau pengamatan
- Wawancara
- Dokumentasi
Teknik analisis data menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif (untuk menganalisa proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh Guru dan anak didik. Proses pembelajaran yang dianalisis tersebut menggunakan alat atau lembar observasi)
Sedangkan pada pendekatan kuntitatif digunakan untuk menganalisis hasil pembelajaran yang dievaluasi oleh Guru. Hasil pembelajaran dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Χ = __∑x_____
N
Χ : Nilai rata-rata hasil belajar
anak pada setiap siklus
∑x : Jumlah nilai setiap anak
N : Jumlah anak
Indikator Keberhasilan
Keberhasilan atau ketuntasan anak sesuai dengan RKM, RKH dan kegiatan penelitian tindakan kelas di TK. Darul Falah 2 sebesar 80% dari seluruh anak yang terlibat dalam penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila sesuai dengan target ketuntasan 80%, apabila nantinya belum mencapai persentase 80% maka peneliti akan melaksanakan penelitian selanjutnya untuk mencapai target ketuntasan persentase 80%.
PARA GURU TK MUSLIMAT NU DARUL FALAH 2 SAMARINDA - KALTIM
Langganan:
Postingan (Atom)